Jumat, 18 Mei 2012

Laju Reaksi


Laju reaksi (v) dinyatakan sebagai besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau produk reaksi per satuan waktu. Satuan laju reaksi adalah molar/second.
Kemolaran (molaritas) menyatakan konsentrasi zat, yakni jumlah zat dalam volum yang ditempatinya.
Hukum laju reaksi menyatakan bahwa laju reaksi merupakan fungsi dari konsentrasi zat-zat pereaksinya. Untuk reaksi : aA + bB + . . . à Produk reaksi
Persamaan dari hukum laju reaksinya : v=k [A]m[B]n . . .
Orde reaksi keseluruhan = (m + n + . . .)

Persamaan laju reaksi dapat ditentukan menggunakan metode laju awal, di mana nilai tetapan laju reaksi (k) dan orde reaksi (m, n, …) ditentukan menggunakan data laju reaksi pada konsentrasi awal.
Persamaan laju reaksi yang diperoleh dapat digunakan untuk meramalkan laju reaksi pada berbagai konsentrasi zat-zat pereaksi.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, yakni : pereaksi, konsentrasi pereaksi, luas permukaan sentuh, suhu, dan katalis.

Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi  sebagai suatu tumbukan. Tumbukan yang dapat menghasilkan partikel-partikel produk reaksi disebut tumbukan efektif. Jumlah tumbukan efektif antar partikel pereaksi per detik inilah yang menetukan besarnya laju reaksi. Semakin banyak tumbukan efektif yang terjadi, semakin cepat laju reaksi.

Ada 2 faktor yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu tumbukan efektif , yakni :
-       Orientasi atau arah partikel yang bertumbukan harus tepat
-       Energi kinetik partikel (Ek) harus lebih besar atau sama dengan energi pengaktifan (Ea).

Energi pengaktifan (Ea) adalah energi kinetik minimum yang diperlukan partikel untuk menghasilkan tumbukan efektif.
Diagram energi potensial menyatakan hubungan antara energi potensial (Ep) partikel-partikel, energi pengaktifan (Ea), dan koordinat reaksi. Koordinat reaksi menyatakan sejauh mana pereaksi telah berubah menjadi produk reaksinya.  

Referensi : ESIS KIMIA KELAS IX

0 komentar:

Posting Komentar