Jumat, 18 Mei 2012

Artikulasi


Hubungan Antar Tulang (Artikulasi)
Berdasarkan sifat geraknya
1.       Sinartrosis
Merupakan hubungan dua buah ujung tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Ada dua jenis sinartrosis, yaitu :
-          Sinkondrosis
Merupakan hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin.
Contoh : tulang pada ruas tulang belakang
-          Sinfibrosis
Merupakan hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh jaringan ikat.
Contoh : tulang tengkorak
2.       Amfiartrosis
Hubungan antar ujung tulang yang dihubungkan oleh jaringan kartilago, sehingga memungkinkan adanya sedikit gerakan.
Contoh : antara ruas tulang belakang dan tulng rusuk.
3.       Diartrosis
Hubugan antar tulang yang tidak dihubungkan oleh jaringan, sehingga memungkinkan gerakan tulang secara lebih bebas.

Berdasarkan arah geraknya
1.       Sendi peluru
Merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Contoh : sendi antara tulang paha dan tulang pinggul, lengan atas dengan tulang belikat.
2.       Sendi engsel
Merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke satu arah.
Contoh : sendi pada ruas-ruas jari, siku, dan lutut.
3.       Sendi putar
Merupakan persendian yang memungkinkan gerak berputar atau rotasi.
Contoh  : sendi antara tulang tengkorak dan tulang atlas.
4.       Sedi pelana
Merupakan persendian yang arah geraknya seperti orang naik kuda.
Contoh : sendi antara telapak tangan dan jari-jari tangan
5.       Sendi luncur
Pada sendi ini, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos.
Contoh : hubugan antar ruas tulang belakang
6.       Sendi ovoid (ellipsoidea)
Memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan kanan, maju mundur, serta depan belakang.

REFERENSI : Jago Biologi SMA

Laju Reaksi


Laju reaksi (v) dinyatakan sebagai besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau produk reaksi per satuan waktu. Satuan laju reaksi adalah molar/second.
Kemolaran (molaritas) menyatakan konsentrasi zat, yakni jumlah zat dalam volum yang ditempatinya.
Hukum laju reaksi menyatakan bahwa laju reaksi merupakan fungsi dari konsentrasi zat-zat pereaksinya. Untuk reaksi : aA + bB + . . . à Produk reaksi
Persamaan dari hukum laju reaksinya : v=k [A]m[B]n . . .
Orde reaksi keseluruhan = (m + n + . . .)

Persamaan laju reaksi dapat ditentukan menggunakan metode laju awal, di mana nilai tetapan laju reaksi (k) dan orde reaksi (m, n, …) ditentukan menggunakan data laju reaksi pada konsentrasi awal.
Persamaan laju reaksi yang diperoleh dapat digunakan untuk meramalkan laju reaksi pada berbagai konsentrasi zat-zat pereaksi.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, yakni : pereaksi, konsentrasi pereaksi, luas permukaan sentuh, suhu, dan katalis.

Teori tumbukan menggambarkan pertemuan partikel-partikel pereaksi  sebagai suatu tumbukan. Tumbukan yang dapat menghasilkan partikel-partikel produk reaksi disebut tumbukan efektif. Jumlah tumbukan efektif antar partikel pereaksi per detik inilah yang menetukan besarnya laju reaksi. Semakin banyak tumbukan efektif yang terjadi, semakin cepat laju reaksi.

Ada 2 faktor yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu tumbukan efektif , yakni :
-       Orientasi atau arah partikel yang bertumbukan harus tepat
-       Energi kinetik partikel (Ek) harus lebih besar atau sama dengan energi pengaktifan (Ea).

Energi pengaktifan (Ea) adalah energi kinetik minimum yang diperlukan partikel untuk menghasilkan tumbukan efektif.
Diagram energi potensial menyatakan hubungan antara energi potensial (Ep) partikel-partikel, energi pengaktifan (Ea), dan koordinat reaksi. Koordinat reaksi menyatakan sejauh mana pereaksi telah berubah menjadi produk reaksinya.  

Referensi : ESIS KIMIA KELAS IX