Jumat, 27 Mei 2011

Alat-alat Peredaran Darah


Alat utama peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas dua serambi dan dua bilik. Selaput pembungkus jantung disebut perikardium. Pembuluh darah terdiri atas pembuluh darah vena, arteri, dan kapiler.

JANTUNG
Darah dapat mengalir ke seluruh tubuh disebabkan oleh adanya denyut jantung (kardium). Jantung berada dalam rongga dada, memiliki selaput dua lapis yang disebut perikardium, dan di antaranya terdapat cairan berupa getah bening yang berfungsi memelihara jantung dari gangguan fisik. 

Jatung terdiri atas empat ruang, yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri, bilik (ventrikel) kanan, dan ventrikel kiri. Jantung memiliki otot yang disebut miokardium. Bagian luar miokardium ditutupi oleh lapisan perikardium, sedangkan bagian dalamnya oleh endokardium

PEMBULUH DARAH
1. Arteri
~ Mengalirkan darah meninggalkan jantung
~ Letaknya agak dalam dan tersembunyi
~ Dinding tebal, kuat, dan elastis
~ Hanya memiliki katup di pangkal jantung
~ Denyut terasa
~ Darah mengalir deras
~ Banyak mengandung oksigen, kecuali arteri pulmonalis

2. Vena
~ Mengalirkan darah menuju jantung
~ Letaknya dekat permukaan tubuh
~ Dindingnya tipis (tetapi lebar) dan tidak elastis
~ Memiliki banyak katup
~ Denyut tidak terasa
~ Darah mengalir lambat
~ Banyak mengandung karbondioksida, kecuali vena pulmonalis

3. Kapiler
~ Menghubungkan arteri terkecil (arteriola) dan vena terkecil (venula)
~ Tempat pertukaran gas dan zat makanan
~ Langsung berhubungan dengan sel atau jaringan
~ Dindingnya sangat tipis (tersusun dari selapis sel endothelium)
~ Letak tersebar
~ Aliran darah dari dan ke jantung
~ Denyut  tidak terasa
~ Darah mengalir dengan kecepatan sedang
~ Kandungan oksigen dan karbondioksida seimbang

Referensi : Jago Biologi SMA

Penggolongan Darah Sistem ABO


Golongan darah ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya antigen dan jenis antigen yang terkandung dalam eritrosit. Antigen adalah protein asing yang dapat menimbulkan antibodi.

Macam-macam Golongan Darah
Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner. Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.

* Golongan darah A, dalam eritrosit mengandung antigen (aglutinogen) A dan dalam plasmanya mampu membentuk aglutinin (antibodi) betha
* Golongan darah B, dalam eritrosit mengandung antigen (aglutinogen) B dan dalam plasmanya mampu membentuk aglutinin (antibodi) alpha
* Golongan darah AB, dalam eritrosit mengandung antigen (aglutinogen) AB dan dalam plasmanya tidak mampu membentuk aglutinin
* Golongan darah O, dalam eritrosit tidak mengandung antigen (aglutinogen) dan dalam plasmanya mampu membentuk aglutinin (antibodi) alpha dan betha

Transfusi Darah
Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang menerimanya disebut resipien.
 
Golongan darah O disebut donor universal karena golongan darah O dapat menyumbang ke semua golongan darah. Golongan darah AB disebut resipien universal karena golongan darah AB dapat menerima darah dari semua golongan darah.

Referensi : Jago Biologi SMA

Darah Manusia dan Komponennya

Darah manusia berwarna merah, tetapi kepekatan warna ini bergantung pada kandungan oksigen dan karbondioksida. Volume darah pada setiap orang sekitar 80 persen dari berat badannya.

Fungsi Darah
* Sebagai alat pengangkut oksigen, sari makanan, dan air ke seluruh tubuh
* Membasmi kuman penyakit
* Membekukan darah
* Mengedarkan hormon
* Menjaga kestabilan suhu tubuh
* Mengatur keseimbangan asam dan basa

KOMPONEN DARAH MANUSIA

Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu plasma darah (cairan darah) dan sel-sel darah. 

1. Plasma Darah
Plasma darah mengandung hormon, enzim, antibodi, dan garam mineral. Plasma darah juga mengandung zat makanan yang terdiri atas glukosa, asam amino, asam lemak, dan protein.  Protein dalam plasma darah terdiri atas anti hemofilik, tromboplastin, protrombin, albumin, dan gammaglobin.

Fungsi plasma darah
~ Anti hemofilik : berfungsi mencegah anemia
~ Tromboplastin : berperan dalam pembekuan  darah
~ Protrombin : berperan dalam pembekuan darah
~ Fibrinogen : berperan dalam pembekuan darah
~ Albumin : memelihara tekanan osmosis darah

2. Sel-sel Darah
ERITROSIT (Sel darah merah)
~ Pada laki-laki 5 juta/mm kubik, sedangkan perempuan 4 juta/mm kubik
~ Berukuran 7,5 - 7,7 mikro meter
~ Bentuk bikonkaf, berwarna kekuning-kuningan
~ Warna merah berasal dari hemoglobin yang memiliki daya ikat oksigen dan karbondioksida
~ Sel darah merah dapat hidup sekitar 120 hari
~ Tidak berinti dan dibuat dalam sumsum tulang merah
~ Sebagai pembawa oksigen dan karbondioksida dalam pernapasan

LEUKOSIT (Sel darah putih)
~ Bentuk amoeboid, berinti, dan jumlahnya berkisar antara 6.000 - 9.000/mm kubik
~ Terdapat pada sumsum tulang, limpa, kelenjar limpa, serta jaringan retikulo-endothel
~ Dibuat pada jaringan rektikuler
~ Berfungsi membunuh bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh
~ Leukosit dibagi menjadi dua macam, yaitu :
   *Granulosit, yaitu leukosit yang plasmanya bergranuler
     Contoh : neutrofil, basofil, dan eosinofil
   *Agranulosit, yaitu leukosit yang plasmanya tidak bergranuler
     Contoh : monosit dan limfosit

TROMBOSIT (Keping darah)
~ Bentuk tidak teratur, jumlahnya 200.000 - 300.000/mm kubik
~ Tidak berinti
~ Dibuat dalam sumsum tulang
~ Mengandung enzim trombokinase (tromboplastin) yang berfungsi dalam pembekuan darah

Referensi : Jago Biologi SMA

Senin, 23 Mei 2011

Klasifikasi Makhluk Hidup


Keanekaragaman hayati atau biodiversitas disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan lingkungan. Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu keanekaragaman gen, spesies, dan ekosistem.

A. Keanekaragaman Gen
Gen adalah materi yang mengendalikan sifat atau karakter makhluk hidup. Perbedaan atau variasi susunan gen antarindividu dalam spesies menimbulkan keanekaragaman individu. Keanekaragaman individu memunculkan varietas. Faktor genotip yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotip.

B. Keanekaragaman Jenis/Spesies
Keanekaragaman jenis/spesies adalah keanekaragaman yang terdapat pada organisme yang tidak sejenis. Sangat mudah menentukan keanekaragaman spesies karena antarspesies umumnya memiliki perbedaan yang jelas.

C. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang terjadi akibat adanya interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu.

TUJUAN KLASIFIKASI
~ Memudahkan pengenalan makhluk hidup dengan cara menyederhanakan objek yang beraneka ragam
~ Menyusun hubungan kekerabatan dengan cara mencari persamaan dan perbedaan sifat yang ada
~ Memudahkan dalam mempelajari setiap makhluk hidup

DASAR-DASAR KLASIFIKASI
~ Manfaat
~ Habitat atau perawakan
~ Sifat-sifat morfologi
~ Filogenetik atau hubungan kekerabatan

TAHAPAN KLASIFIKASI
~ Identifikasi
~ Pengelompokan berdasarkan ciri-cirinya
~ Pemberian nama takson

MACAM-MACAM KLASIFIKASI
~ Klasifikasi buatan (artificial), yaitu pengelompokan makhluk hidup berdasarkan habitat dan persamaan ciri morfologi yang mudah dilihat
~ Klasifikasi alami (natural), yaitu pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi
~ Klasifikasi filogeni (evolusi), yaitu pengelompokan makhluk hidup dengan memerhatikan sejarah evolusinya

KLASIFIKASI DALAM BIOLOGI MODERN
Carolus Linnaeus (1707-1778), seorang ahli botani dari Swedia, adalah orang yang memberikan nama ilmiah untuk semua jenis makhluk hidup dengan sistem binomial nomenclature, yang sampai saat ini masih digunakan. Karena jasa-jasanya dalam bidang klasifikasi, Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi.

Tingkat taksonomi makhluk hidup
Kingdom  -> divisi/filum  -> kelas -> ordo -> family -> genus -> spesies

Tata nama
Sistem tata nama jenis/spesies oleh Carolus Linnaeus memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
~ Harus menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
~ Terdiri atas 2 kata (binomial), kata pertama adalah nama genus, kata kedua adalah nama spesifik (penunjuk spesies)
~ Huruf pertama nama genus harus menggunakan huruf besar, sedangkan huruf pertama dari kata kedua (nama spesifik) menggunakan huruf kecil
~ Nama genus dan nama spesifik harus digarisbawahi secara terputus atau dicetak miring
~ Nama seorang penemu boleh dicantumkan di belakang nama spesies
~ Nama suku (famili) terdiri atas satu kata majemuk yang dibentuk dari salah satu nama genus, ditambah akhiran –aceae untuk tumbuhan dan akhiran –idea untuk hewan
Contoh : Zea mays, Oryza sativa

SISTEM KLASIFIKASI
Sistem Dua Kingdom
~ Plantae
~ Animalia

Sistem Tiga Kingdom
~ Fungi
~ Plantae
~ Animalia

Sistem Empat Kingdom
~ Monera
~ Fungi
~ Plantae
~ Animalia

Sistem Lima Kingdom
~ Monera
~ Protista
~ Fungi
~ Plantae
~ Animalia

Sistem Enam Kingdom
~ Virus
~ Monera
~ Protista
~ Fungi
~ Plantae
~ Animalia

Referensi : Jago Biologi SMA

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan


Sel Tumbuhan
1. Mempunyai dinding sel
2. Mempunyai vakuola yang berukuran besar
3. Mempunyai plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas)
4. Tidak mempunyai sentriol

Sel Hewan
1.Tidak mempunyai dinding sel
2. Mempunyai vakuola  yang berukuran kecil
3. Tidak mempunyai plastid (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas)
4. Mempunyai sentriol

Referensi : Jago Biologi SMA

Mekanisme Transpor Zat Melalui Membran


A. TRANSPOR PASIF
Transpor pasif adalah mekanisme transportasi molekul secara spontan tanpa memerlukan energi. Transportasi pasif meliputi difusi, difusi terbantu (terfasilitasi), dan osmosis. 

1. Difusi
Difusi adalah pergerakan acak molekul-molekul dari lingkungan dengan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke lingkungan berkonsentrasi lebih rendah (hipotonis). Molekul-molekul yang ditransportasikan /secara difusi adalah molekul berukuran kecil, molekul yang larut dalam lemak, dan zat bukan ion. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi sebagai berikut ;
# Konsentrasi
   Semakin besar perbedaan konsentrasi antara dua larutan, kecepatan rata-rata difusinya semakin tinggi.
# Ukuran molekul
   Semakin kecil ukuran molekul, semakin cepat ditransportasikannya (pada suhu yang sama).
# Wujud materi
   Wujud zat gas-cair-padat, semakin ke kanan difusi akan semakin lambat.
# Suhu
   Semakin tinggi suhu, semakin cepat gerakan molekul2 sehingga meningkatkan kecepatan rata-rata  difusi.

2. Difusi Terfasilitasi
Difusi terfasilitasi merupakan proses difusi yang dibantu oleh protein-protein tertentu yang terdapat pada membran plasma. Protein tersebut dikenal sebagai protein transpor. 

Jenis protein transpor sebagai berikut ;
# Protein kanal, molekul-molekul tertentu akan masuk melewati saluran yang terbentuk pada protein tersebut.
# Protein pembawa, akan berlekatan dengan molekul tertentu pada bagian reseptornya, sehingga terjadi perubahan bentuk protein. Selanjutnya, molekul dibawa ke dalam sitoplasma. 

3. Osmosis
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul pelarut (air) dari konsentrasi rendah (hipotonis) ke konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonis) melalui membran selektif permeabel. Artinya, perpindahan terjadi pada zat pelarut, bukan zat terlarut.

B. TRANSPOR AKTIF
Transpor aktif adalah mekanisme transportasi molekul dengan bantuan energi. Artinya, sel harus menggunakan energi yang tersimpan dalam ikatan ATP untuk mentransportasikan molekul melintasi membran plasma. 

C. EKSOSITOSIS & ENDOSITOSIS
Eksositosis dan endositosis merupakan mekanisme transportasi molekul-molekul besar (seperti protein dan DNA) melintasi membran plasma.

1. Eksositosis
Eksositosis adalah proses pengeluaran materi dari dalam sel. Pengeluaran secara eksositosis dapat dilakukan dengan pembentukan vesikel  atau kantung yang menyelubungi materi tersebut. Selanjutnya, vesikel bergerak ke arah membran plasma dan berfusi, sehingga materi di dalamnya dibebaskan ke luar sel. 

2. Endositosis
Endositosis adalah proses masuknya materi ke dalam sel. 
Ada dua macam bentuk endositosis, yaitu ;
# Fagositosis, adalah peristiwa pemasukan materi berbentuk padat atau berupa sel lainnya.
# Pinositosis, adalah pemasukan materi berbentuk cairan.

Referensi : Jago Biologi SMA

Senin, 02 Mei 2011

Struktur dan Fungsi Sel

DINDING SEL
Dinding sel merupakan penutup terluar dari protoplasma yang bersifat agak kaku, sehingga bentuk sel tumbuhan tetap.
Pada tumbuhan, dinding sel berfungsi sebagai pemisah antara sel yang satu dan lain. Dinding sel mengandung selulosa, pektin, hemiselulosa, lignin, kutin, ketin, dan glikoprotein.

Macam-macam dinding sel sebagai berikut ;
* Dinding sel primer, yaitu dinding sel yang terjadi sewaktu sel dalam keadaan meristematis dan banyak mengandung selulosa. Pada dinding sel primer terdapat kutin.
* Dinding sel sekunder. Semakin tua umur sel pada bagian dalam dinding sel yang berbatasan dengan membran sel akan terbentuk dinding sel baru yang bersifat permeabel. Dinding sel sekunder lebih kompak karena adanya zat lignin.
* Dinding sel tersier, yaitu dinding sel yang terbentuk setelah dinding sel sekunder. 

Pada dinding sel terdapat noktah. Pada noktah, terjadi hubungan antarsel melalui juluran-juluran protoplasma yang disebut plasmodesmata. Fungsi plasmodesmata adalah sebagai tempat pertukaran zat dan pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida) antarsel.

SITOPLASMA
Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang berada di dalam membran plasma, tetapi diluar nukleus. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma sebagai berikut ;
1. Selaput Plasma
    Tersusun dari lipoprotein. Lapisan terluar terdiri atas protein, sedangkan lapisan dalam terdiri atas lemak/lipid. Bersifat semipermeabel, artinya hanya bisa dilalui air dan zat-zat tertentu yang terlarut. Berfungsi sebagai alat transportasi air, ion, dan molekul-molekul kecil dari dan ke dalam sel.
2. Mitokondria
    Berfungsi sebagai tempat proses oksidasi  biologis (respirasi sel) dan pembentukan ATP (sebagai hasil oksidasi). Mempunyai struktur yang berdinding rangkap. Jumlah mitokondria di dalam sel bisa banyak, bisa juga sedikit.
3. Badan Golgi (Aparatus Golgi)
    Berfungsi dalam proses pengeluaran sel atau ekskresi sel. Banyak ditemukan pada sel-sel kelenjar. Membentuk dinding sel. Aparatus Golgi tidak terdapat pada sel yang bersifat anaerob.
4. Plastida
    Hanya terdapat pada sel tumbuhan. Berdasarkan bentuk, warna, dan fungsinya, plastida dibedakan menjadi sebagai berikut ;
    ~ Leukoplas
       Plastida yang tidak berwarna. Umumnya terdapat pada bagian tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari, contohnya pada akar. Menurut fungsinya, leukoplas dibedakan menjadi amiloplas (tempat pembentukan dan penyimpanan gula) dan elaioplas (tempat pembentukan dan penyimpanan lemak).
    ~ Kloroplas
       Merupakan plastida yang berwarna hijau.
    ~ Kromoplas
       Merupakan plastida yang berwarna macam-macam, dapat ditemukan pada buah, bunga, dan batang. Kromoplas terbagi menjadi ; fikosianin (biru), fikosantin (perak), karoten (kuning), fikoeritrin (merah).
5. Retikulum Endoplasma
Merupakan saluran-saluran halus dan berlekuk-lekuk, berfungsi menghubungkan nukleus dengan sitoplasma (sebagai sistem sirkulasi di dalam sel).
6. Ribosom
Terdapat di retikulum endoplasma, berupa butir-butir halus. Berfungsi sebagai tempat sintetis protein.
7. Lisosom
Organel ini hanya terdapat pada sel hewan. Banyak terdapat pada sel-sel yang berfungsi dalam imunitas, seperti leukosit, monosit, dan limfosit (sel-sel darah putih). Berfungsi sebagai penghasil enzim-enzim pencernaan dan merusak sel-sel asing.
8. Sentrosom
Hanya terdapat pada sel hewan saja. Mengandung dua sentriol, yang akan berfungsi dalam proses pembelahan sel.

INTI SEL (NUKLEUS)
Inti sel berfungsi sebagai pusat pengaturan seluruh proses yang terjadi di dalam sel.
Inti sel terdiri atas ;
1. Selaput Inti (Membran Inti/Karioteka)
Merupakan selaput rangkap yang tersusun dari lipoprotein. Berfungsi sebagai pembatas antara plasma inti dan plasma sel. Sel yang tidak mempunyai selaput inti dinamakan sel yang bersifat prokarion, sedangkan jika mempunyai selaput inti disebut eukarion.
2. Plasma Inti (Nukleoplasma)
Nukleoplasma adalah plasma yang terdapat di dalam inti sel. Berisi gula ribosa, nukleotida, dan asam nukleat.
3. Anak Inti (Nukleolus)
Pada sel biasanya terdapat satu atau lebih nukleolus. Tersusun dari protein ribosom dan ribosom RNA (rRNA).
4. Benang-benang Kromatin
Benang-benang kromatin tersusun dari butir-butir kromatin. Pada saat sel mengalami proses pembelahan, benang-benang kromatin akan memendek dan menebal membentuk kromosom. Di dalam kromosom terdapat gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat keturunan.

VAKUOLA (RONGGA SEL)
1. Sel Tumbuhan
Semakin tua sel, vakuola semakin besar. Di dalam vakuola terdapat air sel dengan zat-zat yang larut dan mengendap di dalamnya. Zat-zat tersebut adalah alkaloida, asam-asam organik, senyawa organik, senyawa anorganik, kristal-kristal, butir-butir aleuron, dan butir-butir amilum.
2. Sel Hewan
Pada hewan bersel satu (Protozoa) terdapat vakuola nonkontraktil dan kontraktil. Vakuola nonkontraktil berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat pengeluaran (ekskresi).

Referensi : Jago Biologi SMA